Petanttnews.com- Kunjungan kerja Sekretaris Daerah (Sekda NTT) Kosmas Damianus Lana, di Kabupaten Manggarai, NTT menuai banyak kejanggalan.
Bermula, saat Sekda Kosmas Lana mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Sadar Wisata Ruteng.
Dalam kunjungan ini Sekda NTT bertatap muka dengan seluruh Kepala sekolah SMA/SMKS/SLB.
Kepala sekolah dari tiga kabupaten, yaitu Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat.
Pertemuan bersama seluruh kepala sekolah dianggap sarat akan kepentingan politik. Beralasan, Sekda NTT menghadirkan seluruh kepala sekolah dalam satu tempat yang sama.

Merujuk Surat yang dikeluarkan oleh Linus Lusi Kadis PPO Provinsi NTT tanggal 18 Oktober 2023, memberitahukan kepada para koordinator pengawas se-Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur menugaskan seluruh Kepala Sekolah SMA/SMK/ SLB untuk melakukan tatap muka.
“Lantas Kenapa kepala Sekolah Manggarai Barat dan Manggarai Timur ikut bergabung”, kata Marsel Nagus Ahang SH, selaku Ketua Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat (LPPDM), Jumaat, (27/10/23) sore.
Ia menjelaskan “Apa urgensinya sehingga semua Kepala sekolah digabungkan satu tempat. Apa ada hal yang mendesak soal Pendidikan di Manggarai Hari ini. Jadi saya menilai ada dugaan unsur Kepentingan politik”, jelasnya.
Adapun hal lain yang disoroti, ketika kunjungan SEKDA NTT tidak dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah Manggarai. Baik Bupati Manggarai, Wakil Bupati Manggarai ataupun Sekda.
“Pagi adik , Pak Sekda Prop NTT memang menelpon saya bahwa beliau ada acara di SMK Sadar Wisata. Dan kami hanya diinfokan kegiatan beliau disana”, Jelas Jahang Fansi Aldus, Kepada media ini 27 Oktober 2023.
Ahang menilai ketidakhadiran Perwakilan Pemerintah daerah kabupaten Manggarai patut dipertanyakan. “Apakah benar ada komunikasi atau memang Sekda NTT datang secara sembunyi”, ujar Ahang.
Ia menuturkan, selama ini Pemerintah Kabupaten Manggarai selalu hadir mendampingi tamu Pemerintah Propinsi NTT atau diwakilkan. “Kenapa untuk tamu Sekda NTT kali tidak didampingi”, tanya Ahang lagi.
Sorotan lainnya, kunjungan sekda NTT merupakan kunjungan kedinasan. Lantas Ahang mempertanyakan soal biaya yang dikeluarkan oleh kepala sekolah untuk membiayai tatap muka tersebut.
Padahal menurut ahang, kunjungan Sekda itu mengatasnamakan pemerintah Propinsi NTT. Karena itu sangat janggal ketika kepala sekolah mengumpulkan uang pribadi.
“Kok kepala sekolah kumpul uang sendiri untuk kegiatan tatap muka itu. Kalau benar Sekda NTT harus diperiksa karena telah diduga melakukan korupsi dan kode etik sebagai Aparatur Sipil Negara” tegas anggota Peradi Ruteng ini.
Ahang Siap Polisikan Sekda NTT
Ketua LSM LPPDM Marsel Nagus Ahang SH akan siap melapor sekda NTT melalui dumas atau pengaduan masyarakat atas dugaan pungli pungutan liar yang dibebankan kepada kepala sekolah SMA/SMK/SLB.
Menurut Ahang yg juga Bacaleg Provinsi dari partai solidaritas Indonesia (PSI) daerah pemilihan kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat bahwa kunjungan kerja dari sekda NTT sebenarnya hanya modus bukan ada tujuan.
Ia mengklaim “tujuan utamanya adalah safari politik memang dalam pernyataan bahwa kehadirannya bukan untuk kepentingan politik tapi secara implisit bahwa kehadiran utamanya untuk sosialisasi politik guna mendukung anak kandungnya untuk maju Bacaleg DPRD provinsi” tegasnya.
Atas kegaduhan ini, Ahang yang juga berprofesi lawyer/pengacara kondang ini dalam waktu dekat melapor SEKDA NTT ke Polres Manggarai.
“Saya akan laporkan terkait dugaan pengumpulan uang makan minum yang di bebankan kepada semua kepala sekolah SMA/SMK/SLB”, pungkas mantan anggota DPRD Manggarai ini.
Pro Kontra Pengumpulan Uang Kunker Sekda NTT
Ketua musyawarah kerja kepala sekolah SMA (MKKS) kalixtus Kase mengatakan, setiap Kepsek SMA di Manggarai bersepakat membiayai kunjungan Sekda NTT. Menurutnya, uang itu membiayai makan dan minum peserta guru.
“Untuk makan bersama hari ini. Makan dan minum semua yg hadir. kata Kalixtus Kase lewat pesan Whastapp Rabu, 26 Oktober 2023.
Menurut Kepsek SMA 1 Langke Rembong itu, pembiayaan itu berdasarkan kesepakatan bersama dan bukan inisiatif Sekda. Dan itu hanya peruntukkan Kepsek di Manggarai.
Ia menjelaskan, sumber uang kepsek itu dari kantong pribadi bukan dari sekolah atau dana bos”, jelas uang pribadi kepsek”, lanjutnya.
Pengakuan berbeda dengan Isidorus Son, Ketua musyawarah kerja kepala sekolah SMA (MKKS) Kabupaten Manggarai. Ia menjelaskan “sumber uang itu berasal dari Sekolah bukan uang pribadi”, kata Kepsek SMKS Swakarsa Ruteng ini di Ruang kerjanya, Jumaat 27 Oktober 2023.
Namun Ia menjelaskan pembiayaan kehadiran kunker Sekda NTT berdasarkan kesepakatan bersama semua Sekolah.
“Melalui kesepakatan bersama dengan kepala sekolah. Dan saat itu ada Fransiskus B.Hormat selaku Kordinator pengawas dikmen SMA, SMK dan SLB kabuoagsn Manggarai”, pungkasnya.
Sementara itu Sekda NTT, Kosmas Damianus Lana membantah keras adanya pungutan biaya dari kepsek. “Itu tidak benar.” Katanya Sekda NTT, usai mengikuti tatap muka bersama kepsek SMA/SMK/SLB di SMIP Sadar Wisata, Rabu 25 Oktober 2023.***