Petanttnews.com- Kondisi memprihatinkan menyelimuti dua fasilitas publik di Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lapangan Sepak Bola Inembele yang terletak di Desa Iteng dan halaman Kantor Camat Satar Mese tampak terbengkalai dan tidak terurus selama berbulan-bulan. Rumput liar tumbuh subur hingga setinggi lebih dari 50 cm, mencerminkan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
Warga setempat mengaku kecewa dan geram terhadap sikap pemerintah, terutama Camat Satar Mese, Mikael Ojang, dan Kepala Desa Iteng. Keduanya dinilai tidak memiliki inisiatif ataupun kepedulian terhadap lingkungan kerja dan fasilitas umum yang seharusnya menjadi ruang aktivitas masyarakat.
“Sudah lama lapangan itu terbengkalai. Tidak pernah dipakai lagi karena rumput terlalu tinggi. Anak-anak muda yang biasa main bola di situ sekarang tidak punya tempat. Yang lebih parah, halaman kantor camat sendiri pun terlihat seperti hutan kecil,” kata salah satu warga Desa Iteng yang enggan disebutkan namanya.

Pantauan media ini pada Rabu (28/5/2025) menunjukkan bahwa tidak hanya rumput liar yang menutupi lapangan dan halaman kantor camat, tetapi juga semak belukar dan pohon liar yang tumbuh tidak terkendali. Kondisi ini memberikan kesan bahwa fasilitas-fasilitas tersebut tidak tersentuh oleh kegiatan pemeliharaan rutin.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Kamis sore (29/5/2025), Camat Satar Mese, Mikael Ojang, berdalih bahwa tidak ada anggaran untuk melakukan pembersihan. Ia menyebut alasan efisiensi sebagai penyebab utama belum dilakukannya tindakan.
“Belum ada anggaran untuk membersihkan lapangan dan halaman kantor. Kita sedang efisiensi,” ujar Camat Mikael.
Namun, pernyataan tersebut justru menuai kritik dari berbagai kalangan. Sejumlah tokoh masyarakat menilai bahwa alasan efisiensi tidak seharusnya menjadi dalih untuk membiarkan fasilitas umum dalam kondisi tidak layak. Bahkan ada yang menyebut bahwa perawatan dasar seperti pembersihan lingkungan seharusnya bisa dilakukan secara gotong royong atau melalui inisiatif internal staf kantor.
Menanggapi sorotan tersebut, Camat Satar Mese akhirnya berjanji akan segera mengambil tindakan. Ia menyebut bahwa kegiatan pembersihan akan dilakukan pada awal pekan depan.
“Hari Senin, kami sudah bersih semua. Kami sudah siap untuk bersih, termasuk lapangan. Nanti kita akan bersih-bersih semua,” ungkapnya.
Janji tersebut kini menjadi perhatian publik. Warga berharap agar pernyataan Camat tidak berhenti pada retorika, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk aksi nyata. Mereka juga mendesak agar ada perbaikan sistem pengelolaan lingkungan dan aset publik di tingkat kecamatan dan desa, agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.***