Petanttnews.com- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar Sanctus Paulus mengumpulkan 1.000 botol plastik bekas sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus wujud solidaritas sosial, Sabtu (21/6/2025).
Para anggota PMKRI mengumpulkan botol plastik bekas dari berbagai titik di Kota Denpasar. Aksi ini menjadi respons konkret terhadap ajakan Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si’ yang menyerukan pertobatan ekologis dan kepedulian terhadap krisis lingkungan yang memengaruhi kehidupan manusia.
Ketua PMKRI Cabang Denpasar, Filemon Bram Gunas Junior, menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan langsung botol-botol plastik kepada pemulung lokal sebagai bentuk penghargaan atas peran mereka dalam pengelolaan sampah.
“Kami ingin gerakan ini tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada manusia terutama mereka yang sering kali terpinggirkan,” ujar Bram kepada wartawan Sabtu, 21 Juni 2025.

Gerakan ini juga mencerminkan dukungan PMKRI terhadap Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 yang membatasi penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, styrofoam, dan sedotan.
Selain itu, mereka turut mendukung Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang melarang produksi air minum dalam kemasan plastik berukuran di bawah satu liter.
“Kami sebagai kaum muda Katolik di Bali merasa penting untuk berada dalam barisan yang mendukung kebijakan pro-lingkungan dari pemerintah daerah, terutama kebijakan Gubernur Bali yang progresif dalam mengurangi sampah plastik,” ujar Ketua PMKRI Cabang Denpasar ini.
PMKRI menekankan ancaman serius dari botol plastik sekali pakai. Limbah tersebut bisa bertahan hingga 450 tahun di alam dan berpotensi mencemari laut serta masuk ke rantai makanan sebagai mikroplastik.
Pembakaran sampah plastik juga menghasilkan zat beracun yang membahayakan kesehatan dan ekosistem.
Dalam Laudato Si’, Paus Fransiskus menyampaikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan harus berjalan seiring dengan perhatian terhadap sesama, “kita tidak bisa menganggap diri benar-benar peduli terhadap alam jika kita tidak juga peduli terhadap sesama manusia.”
Dengan membawa semangat Pro Ecclesia et Patria (Untuk Gereja dan Tanah Air), PMKRI mengharapkan gerakan ini mendorong masyarakat Bali untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
“Dengan semangat Pro Ecclesia et Patria, PMKRI Cabang Denpasar berharap Gerakan 1000 Botol Plastik bisa menjadi pemantik kesadaran ekologis yang lebih luas di Bali, sekaligus mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menjaga kelestarian Pulau Dewata,” tutup Bram.