DAERAH  

HUT RI ke-80, Bawaslu Bali Angkat Tradisi Lewat Lomba Ngelawar

Bawaslu Bali
Ketua Bawaslu Bali, I Putu Agus Tirta Suguna. Foto: Ist.

Petanttnews.com- Semarak peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, dengan tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, turut menggema di Kantor Bawaslu Provinsi Bali, Senin (11/8). Lembaga pengawas Pemilu ini menggelar berbagai perlombaan yang memadukan unsur hiburan, kebersamaan, sekaligus pelestarian budaya.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 31 Tahun 2025, yang mengajak seluruh jajaran di Indonesia merayakan kemerdekaan secara serentak dengan semangat mempererat persatuan dan kesatuan.

Di Bali, semangat itu diwujudkan melalui beragam lomba yang diikuti perwakilan Bawaslu kabupaten/kota se-Bali.

Perlombaan yang digelar pun bervariasi; mulai dari lomba catur yang menguji strategi, lomba makan kerupuk yang memancing tawa, memindahkan balon yang penuh keseruan, hingga lomba kebersihan kantor yang menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan kerja.

Namun, sorotan utama perayaan tahun ini jatuh pada lomba “ngelawar”, yaitu memasak kuliner khas Bali. Aroma rempah-rempah yang khas, bercampur dengan canda tawa peserta, menciptakan suasana hangat, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan di antara seluruh jajaran.

Ketua Bawaslu Bali, I Putu Agus Tirta Suguna, menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar hiburan.

“Lewat perlombaan ini, kami ingin semua unsur Bawaslu di Bali berkumpul, berbagi tawa, dan mempererat ikatan kerja. Semangat HUT RI adalah semangat persatuan, dan itulah yang kami rayakan di sini,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (18/08/25)

Pria asal Gianyar itu juga menjelaskan, ide memasukkan lomba ngelawar bertujuan untuk melestarikan tradisi kuliner khas Bali. Ia menilai, ada benang merah antara makna kemerdekaan dan proses membuat lawar.

“Kemerdekaan tidak diraih dengan mudah, melainkan melalui keringat, kerja keras, dan perjuangan panjang. Begitu pula dengan ngelawar, yang membutuhkan banyak bahan, keterampilan, dan kesabaran dalam mengolahnya hingga menjadi hidangan istimewa. Setiap bahan memiliki peran penting, sama seperti setiap pengorbanan yang menjadi bagian dari perjuangan bangsa,” lanjut Suguna.

Dalam lomba ini, peserta diwajibkan menggunakan daging ayam sebagai bahan utama, sementara sayur dan bumbu pelengkap diserahkan pada kreativitas masing-masing tim.

Ada yang memadukannya dengan kacang panjang, pepaya muda, nangka, hingga bungkil batang pisang. Suasana makin semarak dengan aroma rempah Bali yang memenuhi udara, disertai tawa dan sorakan pendukung.

Usai perlombaan, panitia mengumumkan para pemenang. Juara lomba catur diraih Bawaslu Klungkung, disusul Tabanan dan Gianyar. Lomba makan kerupuk dimenangkan Denpasar, Gianyar, dan Bangli. Lomba memindahkan balon dimenangkan Gianyar, Tabanan, dan Klungkung. Untuk lomba kebersihan kantor, Buleleng meraih posisi pertama, diikuti Tabanan dan Denpasar. Sementara itu, lomba ngelawar dimenangkan Gianyar, Bangli, dan Klungkung.***