DAERAH  

KPU Manggarai Tanamkan Literasi Demokrasi Sejak Dini Lewat Program “KPU Mengajar” di SMPN 9 Ruteng

KPU Manggarai
Foto: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai terus memperkuat pendidikan politik bagi generasi muda melalui program “KPU Mengajar”. Kegiatan ini digelar di SMP Negeri 9 Ruteng pada Senin (3/11/2025)

Petanttnews.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai terus memperkuat pendidikan politik bagi generasi muda melalui program “KPU Mengajar”

Kegiatan ini digelar di SMP Negeri 9 Ruteng pada Senin (3/11/2025) dan mendapat sambutan antusias dari para siswa. Program ini menjadi salah satu upaya KPU untuk menanamkan pemahaman tentang demokrasi dan pemilu sejak dini, agar para pelajar kelak tumbuh menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi.

Ketua KPU Kabupaten Manggarai, Richard Pentor, hadir langsung dan memberikan materi utama dalam kegiatan tersebut. Dalam paparannya, ia menegaskan pentingnya membangun literasi politik sejak usia sekolah. Menurutnya, pemahaman tentang hak dan tanggung jawab sebagai warga negara tidak harus menunggu hingga seseorang berusia 17 tahun dan memiliki hak pilih.

“Berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi tidak harus menunggu usia 17 tahun. Kalian bisa mulai dari lingkungan sekolah, aktif di OSIS, mengikuti pemilihan Ketua OSIS dengan sungguh-sungguh, serta berani menyampaikan ide dan pendapat,” ujar Richard.

Ia menjelaskan, proses belajar menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan sekolah. Dengan terlibat dalam kegiatan organisasi dan proses pemilihan di sekolah, pelajar belajar tentang nilai partisipasi, kejujuran, dan tanggung jawab dalam berdemokrasi. Ketika kelak sudah memiliki hak pilih, Richard berharap generasi muda tidak bersikap apatis terhadap politik.

“Pastikan terdaftar sebagai pemilih, kenali calon dengan baik, dan gunakan hak pilih di TPS. Jangan golput, karena suara kalian sangat berharga,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Richard juga menyoroti dua ancaman besar terhadap proses demokrasi, yakni hoaks dan politik uang. Ia mengajak para pelajar menjadi “Agen Perubahan” yang berani menolak praktik tidak sehat dalam Pemilu dan menjadi pelopor penyebaran informasi yang benar di lingkungan mereka.

Menurutnya, politik uang adalah praktik memberi atau menerima uang, sembako, atau barang lainnya untuk mempengaruhi pilihan politik seseorang. Tindakan ini, kata Richard, sangat berbahaya karena berpotensi melahirkan pemimpin yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Politik uang berbahaya karena membuat pemimpin tidak lagi berpihak kepada rakyat. Jika seseorang terpilih karena uang, ia akan berusaha mengembalikan modalnya dengan cara-cara tidak benar, bahkan korupsi,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pelajar harus berani menolak serta melaporkan praktik politik uang yang terjadi di sekitar mereka. Selain itu, di era digital yang serba cepat dan penuh informasi, Richard juga mengingatkan para siswa agar tidak mudah termakan berita bohong.

“Jangan langsung mempercayai atau menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Periksa sumbernya, baca dengan saksama, dan jika masih meragukan, hentikan pada diri sendiri. Jadilah benteng terakhir dalam mencegah penyebaran hoaks,” tegasnya.

Kegiatan KPU Mengajar ini diharapkan mampu membangun karakter generasi muda yang melek politik dan menjunjung tinggi nilai kejujuran serta tanggung jawab dalam berdemokrasi. Melalui pendekatan yang interaktif dan edukatif, KPU berupaya menumbuhkan kesadaran bahwa partisipasi politik bukan sekadar datang ke tempat pemungutan suara, tetapi juga mencakup perilaku kritis terhadap isu-isu publik dan komitmen menjaga integritas bangsa.

Menutup kegiatan, Richard menyampaikan pesan inspiratif kepada para siswa agar terus belajar dan menjadi generasi penerus yang peduli terhadap masa depan demokrasi Indonesia.

“Adik-adik hebat, kalian adalah harapan Manggarai dan harapan Indonesia. Belajarlah tentang demokrasi sejak sekarang agar kelak menjadi pemilih cerdas dan warga negara yang bertanggung jawab. Bersama KPU Manggarai, mari kita jaga Pemilu dari kecurangan dan kebohongan,” pungkasnya.

Kegiatan ini disambut hangat oleh para guru dan siswa SMPN 9 Ruteng. Mereka mengaku memperoleh banyak wawasan baru tentang pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam kehidupan berdemokrasi sejak di bangku sekolah.

TAGS: KPU Manggarai, KPU Mengajar, Literasi Demokrasi,