Petanttnews.com- Meski dua kali gagal dalam kontestasi politik di Nusa Tenggara Timur, Jane Natalia Suryanto tak pernah berhenti membuktikan komitmennya untuk membangun daerah.
Sosok yang bukan berasal dari NTT ini justru menjadi salah satu tokoh perempuan yang paling aktif terjun langsung dalam pelayanan sosial, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat di Bumi Flobamora.
“NTT rumah saya. Saya tidak bisa meninggalkan NTT terlalu lama. Setiap tahun pasti ada waktu untuk kembali,” kata Jane kepada wartawan, Kamis, 19 Juni 2025.
Salah satu fokus utama Jane dalam membangun NTT adalah sektor peternakan dan pertanian. Belakangan, ia meluncurkan program peternakan rakyat yang bertujuan memberdayakan peternak lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia memastikan bahwa hasil dari peternakan tersebut akan digunakan untuk kepentingan bersama. “Program ini dari rakyat, kembali kepada rakyat,” katanya.
Selain itu, ia juga dikenal konsisten mendukung petani milenial, dengan membeli beras hasil panen mereka dan membagikannya kembali kepada masyarakat.
Ia menyadari banyak generasi muda enggan bertani karena menganggap pekerjaan tersebut berat dan melelahkan.
Dalam berbagai kesempatan, termasuk saat debat Pilkada 2024, Jane menekankan pentingnya modernisasi sektor pertanian.
Ia mendorong penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menarik minat anak muda agar mau turun ke sawah dan ladang.
Sebagai bentuk komitmennya, Jane bahkan secara pribadi membeli dan mendistribusikan Chaff Cutter dua fungsi alat pencacah rumput dan jagung bagi warga di sekitar lahan pertaniannya yang tersebar di beberapa kabupaten di NTT.
“Rumah Jane NTT” Jadi Wadah Politik Anak Muda
Kepedulian Jane terhadap generasi muda diwujudkan lewat pembentukan wadah diskusi bernama “Rumah Jane NTT”, yang kini aktif menjadi ruang berbagi gagasan, pembelajaran politik, dan pembentukan karakter pemimpin muda yang pro-perubahan.
Dalam rangka menyampaikan terima kasih kepada para pendukungnya, Jane juga terus melakukan kunjungan ke desa-desa di berbagai kabupaten, termasuk Kabupaten Belu.
“Kurang lebih sudah 100 desa saya datangi hanya untuk mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat, meskipun saya belum berhasil terpilih,” tuturnya.
“Perempuan Bantu Perempuan” dan Respon Masyarakat
Jane juga dikenal luas melalui program sosial bertajuk “Perempuan Bantu Perempuan”, yang menargetkan dukungan di bidang pendidikan, pertanian, dan pengembangan UMKM.
Program ini menjadi salah satu bentuk pelayanan nyata Jane terhadap kelompok rentan, khususnya perempuan kepala keluarga dan pelaku usaha kecil.
Tak sedikit masyarakat memberikan apresiasi terhadap komitmen Jane. Di mata sebagian besar warga, kehadiran Jane dianggap sebagai bentuk pelayanan tulus, bukan pencitraan politik.
“Bagi kami, kehadiran Ibu Jane di NTT bukan karena haus kekuasaan, tetapi kami melihatnya lebih kepada pelayanan. Kami sangat merasakan bantuannya,” ungkap Marata, warga yang menerima bantuan ternak babi.
Dedikasi yang Tidak Padam
Meski belum berhasil meraih kursi legislatif atau eksekutif, Jane Natalia Suryanto tetap melanjutkan pelayanannya secara konsisten dan mandiri. Totalitasnya menghadirkan harapan baru, terutama bagi kelompok perempuan dan anak muda.
Di tengah dinamika politik lokal yang kadang penuh intrik, Jane justru tampil sebagai figur yang membumi, melayani tanpa pamrih, membangun tanpa syarat.
“Saya mungkin belum dipercaya lewat kotak suara, tapi saya tetap memilih untuk mencintai dan melayani NTT,” tutup Jane dengan senyum.***