Gubernur NTT Minta ASN Kerja Inovatif dan Kolektif Hadapi Tantangan Fiskal: Jangan Hanya Duduk di Kantor

Melki Laka Lena
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) memimpin apel pagi bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi NTT yang digelar di halaman Kantor Gubernur, Senin (23/6/2025). Foto: Ist.

Petanttnews.com- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) memimpin apel pagi bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi NTT yang digelar di halaman Kantor Gubernur, Senin (23/6/2025).

Dalam arahan yang penuh semangat dan penekanan strategis, Gubernur menyerukan perubahan pola kerja ASN agar lebih inovatif dan kolektif dalam menghadapi tantangan fiskal yang semakin kompleks.

Mengawali arahannya, Gubernur menyampaikan ajakan kuat kepada seluruh ASN untuk bekerja dengan semangat kolaboratif dan mampu menciptakan terobosan, terutama dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.

“Saya meminta semua ASN untuk kerja kolektif dan inovatif untuk meningkatkan pendapatan daerah,” tegasnya.

Di hadapan ratusan ASN yang mengikuti apel, Gubernur mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun ini, NTT telah menerima tambahan 1.380 calon pegawai negeri sipil (CPNS), dan pada bulan Juli mendatang akan menyusul sekitar 5.000 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Jumlah ini akan kembali bertambah pada Oktober 2025, sehingga total akan ada sekitar 11.000 PPPK baru yang bergabung.

Meski dianggap sebagai anugerah besar bagi birokrasi NTT, Gubernur juga mengingatkan bahwa penambahan ini menjadi tantangan serius terhadap struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ia memaparkan bahwa sebelum penambahan tersebut, belanja pegawai telah menyerap 38 persen dari total APBD. Dengan bertambahnya 11.000 pegawai baru, proporsi belanja pegawai berpotensi melonjak hingga 56 persen.

“Ini adalah berkat besar, tapi juga menjadi tantangan serius bagi struktur APBD kita. Sebelum penambahan ini, belanja pegawai sudah menyentuh angka 38 persen dari APBD. Dengan tambahan 11.000 orang ini, belanja pegawai bisa melonjak menjadi 56 persen. Ini tidak sehat untuk APBD kita,” ungkapnya.

Merespons kondisi tersebut, Gubernur meminta semua perangkat daerah untuk bekerja ekstra keras dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Saat ini, PAD Provinsi NTT berada di angka sekitar Rp1,4 triliun dan ditargetkan meningkat dua kali lipat menjadi Rp2,8 triliun pada tahun 2026.

“Kalau tidak, masyarakat bisa saja menilai bahwa APBD kita hanya habis untuk menggaji pegawai. Kita harus ubah cara berpikir dan bekerja. Seluruh OPD tanpa kecuali, wajib merumuskan ulang strategi pencapaian PAD-nya mulai tahun depan,” tegasnya lagi.

Ia menegaskan bahwa ASN tidak boleh bekerja dalam kerangka sektoral atau individual, melainkan membangun kerja sama lintas unit dan sektor untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Dalam konteks pembangunan wilayah, Gubernur meminta ASN untuk mendukung secara aktif pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di seluruh penjuru NTT.

“Setiap ASN tidak bekerja secara sektoral atau individual, melainkan membangun kerja tim yang kuat lintas unit dan lintas sektor. ASN harus siap mendukung pusat-pusat pertumbuhan baru seperti pengembangan garam di Rote, rumput laut di Sabu, hingga sektor pertanian, perikanan, kehutanan, dan lingkungan hidup di berbagai kabupaten/kota,” ujarnya.

Menutup arahannya, Gubernur menyerukan perubahan mentalitas kerja ASN. Ia menegaskan bahwa semangat kerja yang hanya berorientasi pada rutinitas harus diubah menjadi semangat pelayanan yang dilandasi nilai-nilai kolaborasi dan inovasi.

“Jangan hanya berpikir duduk di kantor. Kita ingin bangun pusat-pusat pertumbuhan di seluruh NTT, dan ASN harus menjadi bagian penting dari gerakan ini. Saya mengajak seluruh ASN untuk tidak hanya bekerja sebagai rutinitas, tetapi dengan semangat pelayanan, kolaborasi, dan inovasi. Mari kita bekerja bersama, saling menopang, dan saling mendukung dalam situasi yang tidak mudah ini. Ayo Bangun NTT!” pungkasnya.

Apel pagi ini menjadi titik tolak penting dalam penguatan komitmen birokrasi NTT untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan daerah. Seruan Gubernur ini diharapkan menjadi semangat baru bagi seluruh ASN untuk bekerja lebih keras, cerdas, dan tangguh demi kemajuan Provinsi Nusa Tenggara Timur.***