Proyek Green Skills Resmi Diluncurkan, Pemkab Manggarai Dukung Penuh Pertanian Cerdas Iklim

Plan Indonesia
Pemerintah Kabupaten Manggarai menyambut baik inisiatif Yayasan Plan Indonesia, melalui peluncuran proyek Green Skills: Memberdayakan Petani Muda untuk Pertanian Cerdas Iklim (Climate-Smart Agriculture/CSA). Foto: Ist.

Petanttnews.com,Ruteng- Pemerintah Kabupaten Manggarai menyambut baik inisiatif Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui peluncuran proyek Green Skills: Memberdayakan Petani Muda untuk Pertanian Cerdas Iklim (Climate-Smart Agriculture/CSA).

Proyek ini dipandang sebagai langkah strategis yang mendukung visi pembangunan daerah menuju Manggarai yang maju, adil, dan berdaya saing.

Peluncuran proyek berlangsung di Desa Golo Cador, Kecamatan Wae Rii, pada Selasa (15/7/2025), dan didanai oleh RHYTHM Foundation dengan dukungan dari Plan International Hong Kong.

Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim, termasuk dalam sektor pertanian.

“Ketika kita melakukan hal yang sama dengan cara yang sama, maka kita tidak bisa mengharapkan hasil yang berbeda. Hasilnya akan berbeda jika kita melakukan hal yang sama namun caranya berbeda, iklim berubah maka kita juga harus beradaptasi,” ujar Bupati Nabit.

Menurutnya, pertanian cerdas iklim merupakan solusi multidimensi bagi tantangan yang dihadapi Manggarai, seperti ketimpangan demografis petani serta tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan pendidikan menengah dan tinggi.

Data Sensus Pertanian BPS 2023 mencatat perbandingan petani laki-laki dan perempuan di Manggarai mencapai rasio 5:1, yakni 49.000 petani laki-laki dan 9.000 petani perempuan. Di sisi lain, sektor pertanian masih menjadi penyumbang utama produk domestik regional dan lapangan kerja di NTT.

“Green skills bukan saja meningkatkan suplai pada pasar lokal, tapi bagaimana juga petani di Manggarai semakin terbiasa melayani pasar yang lebih baik secara kualitas,” tambah Bupati Nabit.

Proyek Green Skills menargetkan partisipasi 200 kaum muda berusia 18–29 tahun, dengan porsi 60% di antaranya adalah perempuan muda. Bupati Nabit mengapresiasi fokus proyek pada pemberdayaan kelompok tersebut.

“Pemerintah sedang mendorong pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatan lahan pekarangan untuk konsumsi rumah tangga. Ini bertujuan menekan pengeluaran dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda, khususnya perempuan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Program Plan Indonesia, Ida Ngurah, menyatakan bahwa proyek Green Skills merupakan bagian dari dukungan Plan Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan di Manggarai.

“Pelatihan vokasional Pertanian Cerdas Iklim sebagai keterampilan hijau telah menjadi pendekatan yang efektif bagi program pemberdayaan ekonomi kaum muda Plan Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, manfaat proyek ini mencakup peningkatan pendapatan, penguatan ketahanan pangan, dan edukasi masyarakat mengenai prinsip kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI), serta ketahanan iklim.

Lebih lanjut, Ida menekankan bahwa pelatihan ini juga bertujuan melahirkan pelopor muda, terutama perempuan, yang dapat menjadi motor penggerak dalam penerapan Green Skill yang peka gender dan ramah lingkungan.

Dalam implementasinya, Plan Indonesia bersama mitra akan memberdayakan 10 kelompok petani muda dari enam desa untuk mengembangkan bisnis pertanian cerdas iklim. Proyek ini juga didukung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai dan lembaga keuangan lokal.

“Melalui proyek ini, kaum muda memiliki kesempatan untuk membangun mata pencarian berkelanjutan dalam ekonomi hijau,” pungkas Ida Ngurah penuh optimisme.***