Petanttnews.com- Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng, mengapresiasi percepatan kualitas Unika Indonesia Santu Paulus Ruteng yang dinilai menjadi salah satu kampus paling berkualitas di Flores.
Ia menyoroti peningkatan signifikan di Kampus Unika Ruteng, terutama jumlah dosen bergelar doktor dan profesor, serta capaian tiga program studi berakreditasi Unggul.
“Unika Santu Paulus Ruteng telah memengaruhi ekonomi melalui penciptaan SDM berkualitas, inovasi riset, dan mendorong bisnis lokal akibat adanya pasar mahasiswa,” ujarnya pada saat acara wisuda di Kampus Unika Ruteng, Sabtu 6 Desember 2025.
Prof. Amheka juga mengapresiasi ketegasan pengelolaan kampus oleh pimpinan universitas dan yayasan. “Ketegasan Pak Rektor dan tim serta segenap pengelola dalam yayasan yang tidak main-main dan sigap mengambil langkah-langkah tegas terhadap berbagai bentuk penyimpangan,” katanya.
Selain itu, Ia menekankan bahwa keberadaan perguruan tinggi di daerah memiliki kontribusi strategis, bukan hanya bagi dunia pendidikan tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi lokal, pusat inovasi, dan peningkatan layanan publik. Perguruan tinggi, katanya, adalah institusi yang secara alami menciptakan permintaan ekonomi dan memunculkan perputaran usaha masyarakat.
Menurutnya, konsep Kampus Berdampak hadir secara alamiah karena ekosistem universitas digerakkan oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. “Tanpa peran dan usaha dari sivitas akademika maka tak akan ada dampaknya, kampus berdampaknya, gak ada,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Amheka menegaskan bahwa pendidikan tinggi merupakan sarana terbaik dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Ini menunjukan bahwa ruang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, untuk berkontribusi bagi sesama, bagi bangsa dan negara adalah pendidikan, khususnya perguruan tinggi, sekaligus pendidikan sebagai pemotong mata rantai kemiskinan,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa kampus di daerah memiliki nilai tambah karena menghasilkan lulusan terampil, mendorong produktivitas, menciptakan lapangan kerja baru, dan menjadi pusat pengembangan teknologi yang mampu menyelesaikan persoalan daerah.
“Permasalahan daerah bisa tersolusi melalui sains dan teknologi, di mana perguruan tinggi sebagai ekosistem sains dan teknologi yang menjadi pilar pertumbuhan perekonomian daerah,” tegasnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa perbedaan gaya hidup mahasiswa dan masyarakat lokal kadang memicu gesekan kecil. “Tapi ini biasa. Jika ada wisuda ramai-ramai ya diterimalah asal jangan berlebihan,” ucapnya.
Kepada para wisudawan, Prof. Amheka menyampaikan pesan optimistis. Ia menilai mahasiswa dari daerah memiliki ketahanan dan semangat juang tinggi. “Adek-adek mahasiswa yang telah diwisudai pun, yakinlah akan sukses di masyarakat, karena adek-adek mempunyai kekuatan resistensi yang tinggi. Apa yang saya bilang saya alami sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, ia juga menyampaikan selamat kepada para lulusan dari 10 program studi sarjana dan 1 program studi D-3 Kebidanan, seraya menegaskan bahwa memberikan dampak positif merupakan “keniscayaan” bagi setiap insan akademik.
“Kita harus memberikan dampak. Dampak yang positif inilah yang tadi saya maksudkan keniscayaan,” katanya.
Di akhir sambutan, Prof. Amheka menegaskan komitmen LLDIKTI XV untuk terus memperkuat kualitas SDM unggul dan memastikan setiap layanan serta program pendidikan tinggi benar-benar berdampak bagi masyarakat.
Acara wisuda turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Gubernur NTT, para bupati se-Manggarai Raya, Ketua dan Anggota DPRD Manggarai, pimpinan Keuskupan Ruteng dan Labuan Bajo, Yayasan Santu Paulus Ruteng, Forkopimda, mitra strategis perbankan, tokoh agama, tokoh adat, pimpinan OPD, serta orang tua wisudawan. Hadir pula Rektor Unika, Romo Dr. Agustinus Manfred Habur, jajaran senat akademik, wakil rektor, dekan, kaprodi, dan sivitas akademika.
Sementara itu, RD. Ledobaldus Roling Mujur, Ketua Badan Pengurus Yaspar, organisasi penyelenggara Unika Santu Paulus Ruteng, menekankan pentingnya membangun daya kritis, inovatif, dan adaptif bagi Generasi Z di tengah era post truth yang penuh tantangan.
“Jangan jadi konsumen pasif informasi, tapi jadilah produser kebenaran yang bertanggung jawab. Belajarlah bertanya: dari mana sumbernya, apa buktinya, siapa yang diuntungkan,” ujarnya, Sabtu 6 Desember 2025.
Ia menegaskan bahwa kampus telah melatih mahasiswa menghadapi era tersebut dengan kemampuan analitis, logis, dan sikap rendah hati dalam mencari kebenaran. Menurutnya, daya kritis adalah kunci untuk tidak hanyut dalam narasi viral yang sering kali menyesatkan.
Selain kritis, Ketua Yaspar menekankan pentingnya inovasi. Dalam dunia yang terus berubah cepat, katanya, Generasi Z harus berani menciptakan solusi baru dan menggabungkan berbagai disiplin ilmu. “Inovasi bukan lagi pilihan. Ia adalah keharusan untuk bertahan dan memimpin,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kemampuan adaptif sebagai modal penting dalam menghadapi perubahan teknologi, sosial, dan global yang tidak henti-hentinya. Adaptasi yang dimaksud bukan sekadar mengikuti tren, tetapi penyesuaian yang berpegang pada nilai kebenaran, kemanusiaan, dan integritas.
Yang menarik, Ketua Yaspar menyebut Generasi Z bukanlah korban era post truth, melainkan generasi yang dipanggil untuk mengakhirinya.
“Kalian adalah penjaga akal sehat di tengah kegilaan informasi. Kalian adalah pembawa obor kejujuran di tengah kegelapan manipulasi,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa ijazah yang diterima para wisudawan bukan hanya dokumen akademik, melainkan “surat kepercayaan” bahwa mereka telah siap menjadi agen perubahan.
Mengakhiri sambutan, ia menyampaikan pesan reflektif: “Di dunia yang penuh kebisingan, jadilah suara yang tenang namun tegas membela kebenaran. Di dunia yang penuh kepura-puraan, jadilah pribadi yang autentik. Dan di dunia yang penuh ketakutan akan perubahan, jadilah agen perubahan yang penuh harapan,” pesannya.
Acara wisuda berlangsung hangat dan penuh makna, menandai awal perjalanan baru bagi para lulusan Unika Santu Paulus Ruteng untuk berkontribusi bagi bangsa, daerah, dan dunia yang sedang mendamba kebenaran.
Acara wisuda turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Gubernur NTT, para bupati se-Manggarai Raya, Ketua dan Anggota DPRD Manggarai, pimpinan Keuskupan Ruteng dan Labuan Bajo, Yayasan Santu Paulus Ruteng, Forkopimda, mitra strategis perbankan, tokoh agama, tokoh adat, pimpinan OPD, serta orang tua wisudawan. Hadir pula Rektor Unika, Romo Dr. Agustinus Manfred Habur, jajaran senat akademik, wakil rektor, dekan, kaprodi, dan sivitas akademika.***





















