DAERAH  

Bergerak, Perangi Masalah Sampah

Peserta Kampaye Perangi Masalah Sampah. Foto:Aristo.

PetaNTTnews-Sampah yang tidak tertangani dengan benar dan bertanggung jawab sering menjadi pemicu berbagai masalah alam dan sosial. Tak terkecuali dengan sampah-sampah yang terlihat di sebagian wilayah hilir yang padat pemukiman di Kawasan Daerah Aliran Sungai Wae Pesi, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Salah satu gerakan perangi masalah sampah adalah dengan melakukan kampaye bersama. Kali ini, Green and Clean Campaign Green dengan tema gerakan “Ayo Menjaga Lingkungan dengan Tidak Membuang SampahSembarangan”.

Kegiatan ini di motori beberapa organisasi masyarakat seperti Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT), dengan melibatkan tokoh masyarakat yaitu dua desa (Desa Bajak, Desa Salama) dan tiga kelurahan (Kelurahan Mata Air, Kelurahan Reo, dan Kelurahan Baru), pada Sabtu 21 Januari 2023.

Program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat Kawasan DAS dukungan oleh Palang Merah Amerika, Lingkaran Pemuda Reo (LINGKAR) didukung perwakilan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan di Reok, Polsek Reo, Koramil Reo, dan guru serta siswa-siswi Sekolah Dasar Reo 1, Reo II, dan Reo III .

Kegiatan bersih ini ditempuh dalam beberapa cara seperti memungut sampah yg dibuang sembarangan dimulai dari pemukiman warga dipinggiran DAS Lingkungan Nanga Kelurahan Reo, menyisir hingga ujung tambatan perahu dimana sangat jelas terlihat sampah yang terapung di atas air sungai Wae Pesi.

Siswa siswi SD dan peserta lain dengan plastik dan karung penampung sampah sebisa mungkin turun ke sungai mengangakat sampah rumahan seperti plastik, pampers, sing rusak, pecahan piring, bahkan ranting pohon dan sayuran.

Cara lain, peserta mendatangi langsung rumah warga yang kaget dengan aksi tersebut untuk menginformasikan tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Terlihat ada warga senyam senyum dengan informasi tersebut, tetapi ada juga yang menyalahkan pihak lain, ketika ditanya, bahwa sampah-sampah tersebut dibuang orang didaerah atas dan hanyut dibawah air sehingga terjadi tumpukan sampah.

Peserta Kampaye Perangi Sampah. Foto:Aristo.

Peserta juga menggunakan pengeras suara yg dipasang pada mobil untuk mengingatkan warga tentang pentingnya menjaga lingkungan bersih.

“Sampah sering masuk sampai ke rumah-rumah warga ketika banjir terjadi, dengan himbauan seperti ini diharapkan mereka sadar,” komentar Taufiq Hidayat, Ketua RT dan Anggota SIBAT selaku orator pada kegiatan tersebut.

Tampak terlihat peserta lain dari unsur Koramil dan Polsek Reo memasang plang peringatan dibeberpa titik yang menjadi lokasi warga membuang sampah sembarangan.

“Penting untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat terkait pentingnya kebersihan lingkungan, setiap cara kita tempuh terutama supaya ada perubahan perilaku. Sampah harus menjadi isu Bersama semua elemen masyarakat,” jelas Sekretaris Kecamatan Reok, Theobaldus Junaidin, SH yang turut serta pada kegiatan tersebut.

Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 4 jam tersebut memberikan harapan sekaligus motivasi bagi peserta yang terlibat.

“Kegiatan seperti ini siswa lebih peduli dengan lingkungan dan mereka juga tau bahwa dengan gotong royong urusan sampah dapat teratasi dengan cepat,” jelas Silvanus Vansi Guru SDN Reo 1.

Disisi lain, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat.

Anak-anak Sekolah Mengangkat Sampah Pinggir Sungai. Foto:Aristo.

“Upaya membangkitkan kesadaran kolektif harus masif dan lebih banyak lagi stakeholder yang ambil bagian dalam kampanye seperti ini ke depannya,” ujar Fatmawati, SIBAT Desa Salama.

Selanjutnya, plastik dan karung sampah yang terkumpul dibuang ke TPA Mahima dengan truck sampah BLHD Kabupaten Manggarai. Seluruh peserta menutup kegiatan dengan makan bersama di lokasi rumah Bibit Kelurahan Reo.***