Petanttnews.com- Warga Gendang Kalo menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Bupati Manggarai, Heribertus G. L. Nabit, usai pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan rumah adat pada 20 Agustus 2025 di Kecamatan Lelak.
Acara dimulai dengan ritual adat yang dipimpin oleh tua adat setempat dan menjadi bagian dari program revitalisasi rumah adat Pemkab Manggarai tahun anggaran 2025.
Tua Gendang Kalo, Donatus Dapung, menegaskan bahwa kehadiran program pemerintah sangat membantu masyarakat untuk kembali membangun rumah adat mereka. Ia menambahkan, warga juga ikut berkontribusi melalui partisipasi swadaya.
“terima kasih kepada Bupati Manggarai Bapak Heribertus G. L. Nabit karena dengan program ini kami bisa membangun rumah adat dan kami sebagai warga mendukung penuh untuk menyukseskan program tersebut hingga hingga tuntas 100% dan kami juga seluruh gendang Kalo ikut berpartisipasi dalam membangun gendang Kalo sebesar 1 juta per KK,” ucap Donatus Dapung.

Hal senada diungkapkan tokoh masyarakat Gendang Kalo, Tadeus Bahur. Ia menilai, program revitalisasi rumah adat yang menyasar 92 unit di Manggarai menunjukkan perhatian serius bupati terhadap adat dan budaya lokal.
“Program bupati Manggarai revitalisasi rumah adat Manggarai sejumlah 92 unit, khususnya Rumah adat Gendang Kalo, cerminan dari bapak bupati memahami dengan baik atas adat budaya Manggarai dan untuk itu, kami sebagai tokoh adat dan masyarakat, siap mendukung dan menyukseskan 100%. Harapan dan doa kami, kiranya Pemda Manggarai, bupati Manggarai Herybertus G.L.Nabit,SE,MA. senantiasa diberkati Tuhan dalam usaha dan karya selanjutnya demi masyarakat Manggarai,” ucap Tadeus Bahur.
Peletakan batu pertama tersebut juga dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Manggarai dari Fraksi PKB, Vinsensius Supriadi. Ia menegaskan bahwa pembangunan rumah adat merupakan bagian dari program Pemkab Manggarai sehingga pengawasannya menjadi tanggung jawab legislatif.
“Pembangunan rumah adat adalah bagian dari program Pemda Manggarai maka tugas dan tanggungjawab saya selaku anggota adalah mengawal sekaligus mengawasi sampai tuntas,” ucap Vinsensius Supriadi, yang akrab disapa Sensi.***