DAERAH  

Bupati Nabit Ingatkan Ancaman Kekerasaan Terhadap Anak Perempuan di Sekolah

Bupati Nabit
Bupati Manggarai Heribertus G.L.Nabit Saat memimpin upacara HGN ke-31 di Lapangan Natas Labar Motang Rua, Selasa, 25 November 2025.

Petanttnews.com- Bupati Herybertus G.L. Nabit, mengingatkan pentingnya perlindungan anak perempuan dalam lingkungan sekolah. Hal itu disampaikan pada saat memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-31, di lapangan Natas Labar Motang Rua, Selasa 25 Novmeber 2025.

Dalam catatan, Bupati Nabit meminta guru lebih peka situasi murid, terutama anak perempuan yang rentan mengalami kekerasan dilingkungan terdekat.

Bagi Nabit, digitalisasi dan perkembangan teknologi tidak boleh menggeser peran manusia sebagai pendidik. “Peralatan yang makin canggih dan metode yang makin kompleks hanyalah alat bantu. Membentuk manusia hanya bisa dilakukan oleh manusia. Jangan sampai digitalisasi menjadi tujuan. Yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkannya untuk memanusiakan anak-anak,” tegasnya.

Hal lain yang disampaikan Bupati Nabit adalah peran guru dalam mendidik anak. “Saya titip khusus anak-anak perempuan Manggarai. Didiklah mereka menjadi manusia cerdas, tetapi yang paling penting, jagalah kehormatan mereka. Banyak peristiwa menunjukkan bahwa rumah tidak lagi selalu menjadi tempat yang aman. Saya percaya ibu-ibu guru dapat melihat apa yang tersembunyi dan memberi perlindungan,” ungkapnya.

Kesempatan HGN ke-31, Bupati Nabit turut bangga dengan seluruh dedikasi tenaga pendidik di Kabupaten Manggarai. Iapun tak segan melontarkan terimakasih kepada semua tenaga pendidik yang telah mengharumkan nama kabupaten Manggarai. “Terima kasih atas dharma bakti yang tidak ternilai. Di tangan para guru, masa depan bangsa ditentukan. Selamat Hari Guru 2025. Guru Hebat, Indonesia Kuat,” tutupnya.

Dihadapan para tenaga Pendidik, Bupati Nabit membacakan ulang pidato resmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dengan Tema besar “Guru Hebat, Indonesia Kuat”.

Pesan poin pidato itu, pemerintah melalui kebijakan tahun 2025, memperkuat program peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru. Dalam hal ini termasuk beasiswa Rp3 juta per semester bagi 12.500 guru yang belum berpendidikan D4/S1 melalui skema RPL.

Pemerintah pusat juga mendorong berbagai pelatihan peningkatan kompetensi, mulai dari pendidikan profesi guru hingga pelatihan kecerdasan artifisial dan kepemimpinan sekolah.

Dalam hal kesejahteraan guru, pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi Rp2 juta per bulan untuk guru non-ASN, tunjangan setara gaji pokok bagi ASN, serta insentif Rp300.000 untuk guru honorer yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing.

Sementara tahun 2026 mendatang, kuota beasiswa akan diperluas menjadi 150.000 guru dan insentif guru honorer direncanakan meningkat menjadi Rp400.000. Pemerintah juga berkomitmen mengurangi beban administratif agar guru dapat fokus mengajar.

Mengutip pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Bupati Nabit membocorkan tantangan besar yang dihadapi di Era Digitalisasi, tekanan Ekonomi, tuntutan masyarakat, kecanduan gawai pada murid, judi online, serta masalah keluarga. Menanggapi masalah ini, Kemendikbud telah bekerjasama dengan Polri melalui MoU terkait penanganan kasus guru dengan pola pendekatan Restorative Justice.

HGN ke-31 di Kabupaten Manggarai berlangsung khidmat dan dihadiri Forkopimda, pimpinan OPD, tokoh agama, organisasi wanita dan pemuda, serta perwakilan PGRI dari seluruh wilayah kabupaten Manggarai.***