Petanttnews.com- Sebanyak 86 guru SMPN, mengikuti kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Tingkat MGMP, 4 Sekolah Kecamatan Rahong Utara.
Puluhan guru tersebut berasal dari 4 Sekolah yaitu, SMPN 2 Ruteng, SMPN 8 Ruteng, SMPN Rangkang Kalo, dan SMPN 12 Ruteng. Kegiatan tersebut, berlokasi di SMPN 2 Beokina Ruteng, Manggarai, NTT. Dan berlangsung selama lima hari dari tanggal Selasa 13 Juni sampai Sabtu 17 Juni 2023.
Wensislaus Sedan, S.Pd.M.Si selaku Sekretaris PPO Kabupaten Manggarai yang turut hadir pada kegiatan itu menjelaskan pelaksanaan penerapan Kurikulum Merdeka menjadi kewajiban, karena ini merupakan program pusat yang harus diteruskan sampai kepada satuan pendidikan.
Ia menjelaskan, didalam pelaksanaan Kurikulum merdeka ini, agenda yang paling penting adalah perwujudan transformasi pendidikan. Ini penting karena setelah dilakukan evaluasi, baik itu melalui ANBK atau format lain, ternyata esensi pendidikan kita sudah bergeser maka turunlah kebijakan merdeka belajar.
Sekretaris PPO Manggarai ini menerangkan hal penting dalam merdeka belajar adalah bagaimna kemudian guru memberikan ruang kepada peserta didik untuk anak bisa berekspresi, berinovasi, berkreasi, berpikir kritis, sehingga menumbuhkan kemandirian, menumbuhkan kekuatan ketahan diri, dan karakter peserta didik. Jadi anak tidak harus mampu di bidang akademik mungkin dia mampu bakat yang lain.

Sementara itu, Salesius Hibur selaku ketua panitia mengharapkan partisipasi aktif bagi semua peserta guru untuk terlibat penuh selama kegiatan berlangsung. Menurutnya, kegiatan ini merupakan tahapan dan proses pembekalan terkait pendalaman kapasitas pengetahuan guru untuk siap menerapkan Kurikulum Merdeka pada saat proses belajar mengajar.
“Diharapkan teman-teman guru bisa mengikutinya baik, agar bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan Pendidikan di sekolah masing-masing”, Jelas Kepsek SMPN 2 Ruteng Beokina ini.
Ia menjelaskan, beberapa materi yang akan dipresentasikan dalam kegiatan tersebut, misalnya Kebijakan Kurikulum, Platform Merdeka Belajar (PMM), KOSP, Pembelajaran dan Assesment serta dengan penilaian.
Dirinya menjelaskan, selama ini SMPN di Kecamatan Rahong Utara masih menggunakan Kurikulum 2013 (K-13). Namun menurutnya, Tahun pembelajaran 2023/2024 semua sekolah wajib menerapkan Kurikulum Merdeka.
Lebih lanjut ketua panitia Salesius Hibur menerangkan dalam kegiatan tersebut sebenarnya diikuti oleh 6 Sekolah. Namun ada dua sekolah yang belum bergabung yaitu SMPN 4 Lengor dan SMPN 3 Wantu Benta.
Senada dengannya, Sabinus Eda selaku Korwas mendorong semua sekolah di SMPN Kecamatan Rahong Utara Untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. “Kita mendorong semua sekolah karena ini program pemerintah, meskipun awalnya dulu diadakan pilihan sekolah yang mau, dengan tiga opsi, Mandiri Belajar, Berubah dan berbagi. Tahun 2024 semua sekolah wajib melaksanakan Kurikulum Merdeka dan tinggalkan Kurikulum 13” ungkapnya.

Ia menjelaskan ada perbedaan Kurikulum 13 dengan kurikulum merdeka. “Kurikulum 13 guru lebih berperan dan berbicara, sedangkan dalam Kurikulum Merdeka bagaimna anak didik digali potensi dan minatnya melalui P5”, jelasnya.
Sementara itu Mario Kurniawan Toro selaku Kepala Sekolah SMPN Rangkang Kalo mengajak semua guru dalam kegiatan tersebut untuk benar-benar mempersiapkan diri menyambut Kurikulum merdeka.
“Mampu mempersiapkan diri untuk menyambut kurikulum merdeka terutama mengikuti 6 dukungan kementrian untuk mengimplementasi kurikulum merdeka. Yaitu, pemanfaatan PMM, Komunitas Belajar, Narasumber, Berbagai Praktek baik, Seri Webinar, Layanan Helpdesk, dan mitra pembangunan”, jelas Mario***