DAERAH  

4 SMP di Satarmese Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

4 Sekolah
Foto: Sekretaris PPO Kabupaten Manggarai memberikan materi kepada 60 peserta dalam kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di SMPK Sinar Ponggeok Satarmese. (Aristo)

Petanntnews.com- Sebanyak 4 Sekolah SMP di Satarmese, Manggarai, NTT, menggelar kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan Workshop tersebut merupakan tahapan dalam rangka memberikan pemahaman pengetahuan dan kapasitas guru untuk siap menerapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2023/2024.

Empat SMP tersebut adalah SMPK Sinar Ponggeok, SMPN 17 Ulungali, SMPN 15 Ulubelang dan SMPN 5 Pongkor. Dari empat sekolah tersebut sebanyak 60 guru yang ikut dalam kegiatan Workshop tersebut. Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, terhitung Jumaat 16 Juni 2023 sampai 19 Juni 2023. Berlokasi di SMPK Sinar Ponggeok, Satarmese, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Marselinus Ramut S.S, selaku Ketua Panitia sekaligus Kepala sekolah SMPK Sinar Ponggeok Satarmese, menjelaskan sesuai arahan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk melakukan transformasi dibidang Pendidikan. Sebab menurut Marselinus, kehadiran Kurikulum Merdeka belajar menjawab tantangan persoalan pendidikan hari ini. Ia, berkeyakinan bahwa Kurikul Merdeka memiliki keunggulan dibanding kurikulum K13 sebelumnya.

Kendati demikian, guna mencapai hasil maksimal dalam rangka penerapan kurikulum merdeka, penting adanya penguatan terhadap tenaga pengajar dalam hal sumber daya (SDM).

“Berkaitan dengan kegiatan IKM ini, sesuai dengan instruksi pemerintah, bahwa Kurikulum terbaru adalah kurikulum merdeka, merdeka yang dimaksudkan itu lebih pada siswa kita arahkan sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki”, Kata Kepsek SMPK Sinar Ponggeok, disela-sela kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka, Jumaat 16 Juni 2023.

4 Sekolah
Foto: Perwakilan dari 4 Sekolah Bersama dengan Sekretaris Dinas PPO Manggarai, usai memberikan materi. Jumaat 16 Juni 2023. (Aristo)

Kepsek Marsel kemudian mengharapkan peserta guru agar selama proses kegiatan berlangsung diharapkan mampu terlibat aktif guna mencapai hasil yang baik.

“Sehingga harapan dari kegiatan ini adalah teman-teman guru memahami proses pembelajaran sesuai dengan standarisasi kurikulum merdeka. Sehingga beberapa hari kedepan sampe hari senin itu, teman-teman peserta IKM akan diarahkan oleh dua Narasumber berkaitan dengan penyusunan perangkat IKM dan juga cara-cara efektif berhadapan dengan anak didik dalam konteks pembelajaran” tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan perbandingan antara kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Menurut Kepsek SMPK Sinar Ponggeok ini, kurikulum merdeka belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, dimana konten yang disajikan siswa akan lebih optimal dengan tujuan agar peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensi.

Selain itu menurutnya, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar minat dan bakat peserta didik.

“Kurikulum Merdeka belajar lebih pada menggali bakat dan potensi lewat pencapaian profil pelajar Pancasila”, ujarnya.

Lebih lanjut menurutnya, dalam workshop ini menjadi kesempatan kami para guru memahami metode pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga ada satu pemaham bersama,

“Seperti yang kami diskusikan dengan pengawas binaan kami, ini adalah tahap awal kami, mungkin workshop ini menjadi wadah sebagai permanen untuk kita kembangkan kedepan, baik itu pelaksana IKM, maupun model2 penyusunan soal. Dan ini juga nanti kami samakan pemahaman dengan tiga sekolah ini, supaya tidak hanya sampe disini, harapannya hasilnya bisa dinikmati”, pungkasnya.

4 Sekolah
Foto: Sekretaris PPO Manggarai bersama Korwas dan perwakilan Kepala Sekolah dari 4 Sekolah yang ikut Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka. Jumaat 16 Juni 2023. (Aristo).

Sedana dengan Marselinus, kepala sekolah SMPN 15 Satarmese Martinus Jelahu mengatakan, perlu ada keseriusan peserta dan adaptasi dalam penerapan kurikulum Merdeka belajar. Lewat workshop ini, harapannya guru-guru mendapat pengetahuan yang cukup untuk siap menerapkan kurikulum baru tersebut.

“Kareka kurikulum merdeka ini kurikulum baru diharapkan harus diikuti secara serius agar bisa dipraktekkan secara optimal” tegasnya.

Ia juga menjelaskan, ada tiga pilihan dalam penerapan kurikulum merdeka belajar yaitu mandiri belajar, berubah dan berbagi. Iya menerangkan untuk SMPN 15 Satarmese memilih untuk menerapkan metode mandiri belajar.

“SMPN 15 Satarmese akan menerapkan metode mandiri belajar”, pungkasnya.***