DAERAH  

Caleg Hanura Dapil NTT 4, Gandeng F-PPP Mabar, Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

F-PPN
Foto: Ilustrasi.

Petanttnews.com- Forum Independen Pemantau Partisipasi Politik (F-PPP) Manggarai Barat, menerima pengaduan terkait proses pemilu legislative.

Pengaduan ini datang dari masyarakat pemilih dan beberapa caleg yang diduga kuat, adanya kejanggalan dalam proses politik, terutama dalam tahapan rekapitulasi suara.

Jefri Williams Radut selaku Koordinator Divisi Data dan Perencanaan Aksi F-PPP mengatakan, bahwa ada begitu banyak masyarakat pemilih yang pantau suara mereka lewat aplikasi SIREKAP sebagai alat bantu transparansi proses politik.

Menurut Jefri, ada dugaan kejanggalan dalam perhitungan aplikasi SIREKAP. Kejanggalan itu ketidaksesuaian data apalikasi dengan perhitungan suara  rekapitulasi berjenjang di KPU. Ditambah aplikasi yang terganggu, membuat masyarakat sulit mengakses.

“Ada suara caleg yang hampir 2000 dalam progres 50 persen berdasarkan perhitungan aplikasi SIREKAP, kaget akhirnya total suara setelah pleno akhir rekapitulasi berjenjang di KPU, suara caleg yang mereka pantau hanya 600 lebih suara”, kata Jefri kepada media ini, Selasa (12/03/24).

Senada dengan F-PPP, Iron Gan salah satu caleg Propinsi Dapil NTT 4, dari partai Hanura ikut merespon dugaan persoalan ini.

“Kalo ada yang hilang, pasti ada yang gelembung. Saya kira itu fakta kejanggalan yang umumnya menjadi dugaan publik, terkait kecurangan dalam proses politik baru-baru ini”, jelas Hiro, Selasa (12/03/24).

Hiro menjelaskan sebagai caleg tentu berterimakasih kepada masyarakat pemilih yang telah menggunakan hak suaranya dalam pemilu dan turut serta secara aktif memantau progresnya.

“Bahwa ternyata mereka tidak puas karena kejanggalan yang ditemukan itu, saya sebagai caleg patut apresiasi terhadap sikap mereka mengadu semua soal ini dan tentu saja saya respect, saya akan bersama mereka gandeng F-PPP untuk kroscek serta menindaklanjuti sesuai prosedur dan ketentuan”, lanjutnya.

Dijelaskan Hiro, motif gugatan ini tidak lain untuk penegakan demokrasi. Suara rakyat jangan dipermainkan semata-mata untuk ambisi kursi kekuasaan seseorang atau sekelompok orang.

“Kita semua mau dapat kursi kekuasaan itu dan harus legitimasinya berdasarkan kepercayaan penuh masyarakat pemilih, tidak karena permainan atau scenario kejahatan pemilu seperti konspirasi kecurangan yang diduga banyak orang. Nanti kita liat, mana caleg yang hilang suaranya, mana yang gelembung suaranya”, sambungnya.

F-PNN bersama masyarakat sedang mengumpulkan materi, termasuk data C hasil salinan setiap TPS dapil NTT 4 dan kroscek suara untuk pencocokan hasil rekapitulasi berjenjang.

“Kalo sudah lengkap bukti material nanti, kita akan proses lanjut ke sentra gakumdu, juga akan bahas lebih lanjut ke internal partai, kita akan terus kordinasi dengan pengurus pusat untuk merespons persoalan ini”, tutur Hiro.

Terkait penjelasan KPU RI soal gangguan teknis aplikasi SIREKAP itu bisa dipahami, setidaknya untuk konteks selisih suara yang tidak terlalu besar, mungkin saja ini persoalan teknis seperti yang dijelaskan.

Tapi tidak masuk akal untuk temuan selisih suara dengan jumlah yang sangat signifikan. Bagi saya, ini bukti petunjuk untuk kita bisa menemukan bukti bukti formal material terkait dugaan kecurangan. Kritiknya ringkas

“Intinya, pencerahan politik tidak boleh berhenti setelah pemilu. Jalan terus saja, untuk pelajaran kedepannya kita interupsi proses yang janggal seperti ini. Semuanya untuk perkembangan demokrasi yang sehat kedepannya”, tegas Politisi Hanura ini.***