Petannttnews.com- Festival Kopi dan Tenun di “Mbaru Wunut” menghadirkan ruang kreativitas komunitas Masyarakat Manggarai untuk pemulihan ekonomi mikro pasca pandemi covid 19. Festival yang digelar oleh “Komunitas Teras 99” digelar selama sepekan dari 22 Juli hingga 29 Juli 2023, di Kelurahan Bangka Nekang, Langke Rembong, Manggarai, NTT.
Mulai dari pameran hasil karya tenun Manggarai, hiburan anak, live musik dan kelompok pencinta kopi, mewarnai semaraknya malam pembukaan Festival Mbaru Wunut.
Festival di “Mbaru Wunut” memberikan pesan berbeda dari Festival sebelumnya, karena selain menikmati rasa suguhan kopi, ada nilai kultural atau budaya manggarai dengan “Mbaru Wunut” sebagai simbol.
“Lokasi Festival di Mbaru Wunut, bagian sejarah Manggarai. Tentu adanya nuansa Kultural. Ini adalah satu kesatuan tak terpisahkan antara Kopi dan Tenun dalam historis. Karena itu alasan kenapa Festival ini digelar di Mbaru Wunut”, ungkap Camat Langke Rembong Yohanes E.A. Ndahur, Sabtu 22 Juli 2023.
Menurut Emil, kendati punya nilai historis, Festival Kopi dan Tenun bertujuan mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Pasca dilanda Pandemi Covid 19.
“Kita berangkat pasca Pandemi Covid 19, bagaimna kita mendukung usaha ekonomi mikro. Ini berangkat dari Festival di Lapangan motang Rua kemarin. Maksud utama adalah menggiatkan kembali ekonomi masyarakat pasca covid”, jelas Emil.
Lebih lanjut Camat Emil menjelaskan, untuk mendukung Pemulihan Ekonomi dibutuhkan kerja kolaborasi. Titik tolak adalah ruang kreativitas Komunitas kepemudaan.
“Untuk mendukung itu, kita mencoba membuka ruang memungkinkan aktivitas komunitas. Festival Tenun Kopi dimaksudkan untuk aktivitas ekonomi masyarakat”, tegasnya.
Karena itu, menurut Camat Emil, kerja kolaborasi itu perlu didukung. Ia berharap semua pihak bekerjasama melancarkan suksesnya Pameran Festival Kopi, Tenun dan Kuliner. Tak segan Camat Emil memuji Komunitas yang mewadahi.
“Apresiasi buat komunitas yang mewadahi. Sebagai Pemerintah mendukung aktivitas perekonomian Masyarakat. Tentu harapannya ada kerjasama agar Festival ini berjalan aman dan Lancar”, pungkas Emil.
Senada dengan Camat Emil, Ketua Panitia Risto Bili menjelaskan Festival Kopi, Tenun dan Kuliner, dilaksanakan atas dasar kesepahaman bahwa perlu ada Aktivitas perekonomian Pasca Pandemi 19.
“Kegiatan ini murni mendukung usaha ekonomi Mikro” Jelas Risto Bili selaku Ketua Panitia Festival.
Karena itu, Ia berterima kasih atas semua pihak yang telah mendukung Kegiatan Festival tersebut. Menurutnya, kegiatan ini berlangsung karena ada dukungan dari semua pihak.
“Terimakasih kepada Pemerintah Manggarai, yang telah mengizinkan tempat, Polres Manggarai, Dandim 1612, yang telah mengamankan kegiatan ini” pungkas Risto Ketua Panitia sekaligus Ketua Komunitas Teras 99.***