DAERAH  

Festival P5, Kolaborasi Siswa di Satarmese Utara Tampilkan Kreatifitas Seni dan Budaya

Petanttnews.com-  Festival Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), digelar oleh sejumlah sekolah di Wilayah Satar Mese Utara.

Festival bernuansa Seni dan Budaya, dengan Kolaborasi siswa lintas jenjang, terdiri SDK Langke Majok, SDI Dantar, SMPN 6 Satarmese, dan SMAN 2 Satarmese.

“Menumbuhkan Minat Generasi Muda Menjadi Wirausahawan”, adalah tema dalam pergelaran Festival kali ini. Para Siswa menampilkan Karya kreativitas dengan mengeksplor kemampuan minat dan bakat. Melalui pentas seni, Vokal Grup, Drama musikal, Fashion show dan pameran hasil karya P5 Pangan lokal.

Camat Satarmese utara, Kordinator Pengawas SMA/SMK, Pengawas Binaan, Romo Pastor Paroki St. Pio Langke Majok, para kepala desa setempat, tokoh masyarakat, tokoh adat, para guru dan ratusan siswa, hadir memeriahkan Festival di lapangan Langke Majok, Kamis, (20/06/24) sore.

Morienus Pradiansyah selaku ketua Panitia Festival dalam sambutannya, mengatakan terselenggara kegiatan berkat kerjasama antar sekolah, dengan SMAN 2 Satarmese sebagai inisiasi kegiatan, dan didukung oleh SD serta SMP. Ia menjelaskan Festival kolaborasi lintas jenjang adalah pertama di Kabupaten Manggarai.

Menurut Morienus dalam Festival ini, diharapakan para siswa harus mampu berpikir mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan berkreatif. Sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

“Sehingga para peserta didik, saat menyelesaikan pendidikan di bangku SMA, memiliki modal utama saat menempatkan diri di masyarakat, terutama dalam kreativitas kewirausahaan guna menyongsong masa depan” ungkap guru SMAN 2 Satarmese ini.

Alexander Dharmawan Porat selaku Kepala Sekolah SMAN 2 Satarmese menjelaskan, salah satu langkah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila tersebut dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Festival P5 di Langke Majok
Alexander Dharmawan Porat Kepala Sekolah SMAN 2 Satarmese dalam memberikan sambutan dalam kegiatan Festival P5 di Langke Majok, Kamis 20 Juni 2024

“Artinya pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila,” kata Kepsek Alex.

Dalam konteks Festival Seni dan Budaya lintas jenjang menurut Kepsek SMAN 2 Satarmese itu, ada nilai kolaborasi yang ditonjolkan oleh para siswa. Kerja kolaborasi ini membentuk mental dan karakter anak.

“Festival ini bukan hanya menggali bakat dan minat, tetapi juga salah satu wujud nyata upaya kita membentuk karater generasi muda. Proyek Penguatan profil pelajar pancasila, melahirkan kecakapan dan karakter anak”, pesannya.

Fashion Show Daur Ulang Sampah

Kolaborasi Siswa SD, SMP dan SMA dalam pergelaran Festival Seni kali ini, salah satunya menampilkan acara Fashion show dengan balutan busana yang dibuat dari barang bekas.

“Penampilan Fashion Show kami bagi dalam tiga sesi. Yaitu, moderen, tenun dan daur ulang,” kata Dian Natalia olivia Natam, guru SMAN 2 Satarmese.

“Dalam konteks Tenun, ada beberapa kain yang dihasilkan oleh siswa sendiri. Dan untuk daur ulang dengan tema bangunlah jiwa dan raganya. Berdasarkan masalah di sekolah yaitu masalah sampah. Jadi salah satu caranya adalah kegiatan daur ulang. Itu kami ambil dari sampah-sampah disekitar sekolah, baik sampah plastik maupun sampah kertas”, lanjut wakil kepala sekolah SMAN 2 Satarmese ini.

Festival P5 di Langke Majok
Busana Fashion Show, hasil daur ulang Sampah. Foto: Aristo.

Fashion show busana daur ulang sampah di Gelar Karya P5 bukan hanya sekadar panggung untuk memamerkan kreativitas siswa, tetapi juga wadah untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya daur ulang dan upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam acara Fashion Show, Dian mengharapakan para peserta didik untuk menumbuh rasa percaya diri dan pembentukan karakter siswa. “Fashion show adalah wadah untuk menampilkan produk-produk yang dihasilkan oleh para siswa dari kegiatan P5. Karena itu ia berpesan para siswa untuk terus percaya diri dengan kemampuan dan bakat yang ada,”pungkasnya.

Pemda Manggarai Apresiasi Festival Seni P5 di Langke Majok.

“Saya pikir itu kolaborasi yang baik. Berkolaborasi dalam membangun kreativitas peserta didik. Karena tanggung jawab pembetukan karakter peserta didik adalah kolektif,” kata Wensisluas Sedan,  Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Manggarai.

Dapat juga dijelaskan bahwa salah satu tahapan pemahaman terhadap P5 adalah pertama menyiapkan ekosistem, mendesain P5, mengelola P5, mendokumentasikan serta melaporkan P5 dan terakhir evaluasi dan tindak lanjut.

“Apa yang dilakukan di Langke majok, menurut saya sudah sesuai dengan langkah di atas, mereka sudah memiliki ekosistem yang di dalamnya terdiri dari komponen lintas jenjang. Dan ini baik. Tinggal saja, tahapan selanjutnya, tinggal dilanjutkan dengan tahapan berikutnya,” lanjut kadis PPO ini.

Menurut kadis Wens, kegiatan Festival tersebut harus didokumentasikan secara baik, semua sekolah yang terlibat wajib menguploadnya di aplikasi aplikasi platform merdeka mengajar (PMM) supaya terekam sebagai kinerja sekolah. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan literasi sekolah.

Perlu juga diingat bahwa P5 harus diarahkan untuk memberikan ruang kepada seluruh anggota satuan pendidikan (guru dan peserta didik) untuk dapat mempraktekkan profil pelajar Pancasila.

“Bagi satuan pendidikan tentu sebagai salah satu wahana untuk membentuk organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya. Jadi hal hal inovatif yang dibalut di Langke majok, dapat diadopsi oleh komunitas yang lain untuk pengembangan P5,” pesan Kadis Wens.

Guru sebagai pemeran utama harus bisa memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila. Jadi target utama kita adalah pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik menyangkut keimanan, kemandirian, bernalar kiritis, kreatif, jiwa kegotongroyongan dan berkebhinekaan global.

“Kawan kawan guruku yang hebat, teruslah bergerak dan berdedikasi untuk membentuk generasi cerdas bangsa yang bermartabat. Saya meyakini bahwa bersama kita bisa membangun pendidikan yang lebih baik di kabupaten ini. Salam guru hebat untuk kita semua”, pungkasnya. ***