DAERAH  

Tak Masuk Kantor, Dokter di Puskesmas Bangka Kenda Disorot Warga

Petanttnews.com- Warga menyoroti pelayanan kesehatan di Puskesmas Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i, Manggarai Nusa Tenggara Timur, NTT. Sorotan tajam warga beralasan karena salah satu Dokter Umum di Puskesmas itu, tidak pernah masuk kantor.

Kepala Puskesmas kenda Mikael Mor,A.Md saat diwawancara media, Senin(7/10/24) siang membenarkan hal itu.

Mikael Mor kepala Puskesmas Bangka Kenda menjelaskan ketidakhadiran Dokter Eka di Puskesmas Bangka Kenda tentu berdampak pada pelayanan kesehatan.

Karena selama ini, Dokter Eka juga belum ada surat resmi apakah dia cuti atau ada tugas lain, belum tau. Namun,selama ini dokter Eka tetap melayani semua masyarakat yang datang periksa secara online(Konsultasi online).

“Semua yang datang periksa tetap melalui konsultasi dokter. Walaupun secara online. Begitu juga pasien rujukan, tetap mengetahui dokter atau atas persetujuan dokter”, kata Mikael Mor di ruang kerjanya,Senin(7/10).

Ia juga mengakui bahwa ketidakhadiran dokter secara fisik di Puskesmas Bangka Kenda tentu sangat berdampak pada alokasi penerimaan insentif Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) bagi para Tenaga Kesehatan(Nakes).

“Secara aturan memang salah, namun kita akan tetap perbaiki ini ke depan.Terima kasih kepada teman-teman media yang sudah mengingatkan saya dengan hal ini”, cetus Mikael.

Tak sampai disitu, awak media mempertanyakan surat eligibilitas peserta BPJS(format rujukan) yang sudah dibuat oleh pihak puskesmas Bangka Kenda dimana sudah dibubuhi tanda tangan dokter Eka. Padahal, selama dua bulan dokter eka tidak pernah masuk kantor. Selain surat eligibilitas(format rujukan), data absensi juga tidak pernah ada nama dokter Eka.

“Kalau format rujukan dan absensi itu saya tidak tau. Karena itu ranahnya teman-teman teknis”,pungkas Mikael.

Informasi terkait ketidakhadiran dokter Eka selama dua bulan di Puskesmas Bangka Kenda juga dibenarkan oleh Skolastika Seliman, warga asal Dusun Kuar.

Ia membeberkan bahwa setiap kali berobat dan periksa selalu saja dilayani oleh bidan dan perawat. Sementara,ada jadwal dokter yang tertera dipapan informasi,namun tidak pernah kami dilayani dokter.

“Saya sering periksa dan berobat ke sana om.Tapi tidak pernah dilayani dokter.Kalau periksa,mereka selalu rujuk ke Rumah Sakit dr.Ben Mboy Ruteng.Dan surat rujukannya ada nama dan tanda tangan dokter”,jelas Skolastika saat di wawancara dirumahnya di kampung Kuar,Senin(7/10).

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Manggarai Gusti Ayu Agustina menjelaskan bahwa belum ada laporan resmi yang masuk.

“Iya kalau laporan resmi yang disampaikan puskesmas terkait dokter tidak ada ditempat, kami belum terinfo dari puskesmas.Tapi kalau laporan berdasarkan imputan data di puskesmas per september by sistem sesuai dengan data sistem by aplikasi”,terang Ayu,Senin(7/10).

Media ini juga mempertanyakan sistem pengawasan BPJS kesehatan terkait dugaan berbagai macam kecurangan dan modus yang dilakukan oleh para pihak dalam memanipulasi data saat mengkalim tagihan JKN.

“Kalau fungsi pengawasan tentunya kami lakukan,salah satunya kami lakukan supervisi dan audit. Artinya pada saat kami lakukan supervisi dan ditemukan ketidaksesuaian maka akan ada konsekuensi pengembalian oleh puskesmas”, pungkas Ayu.

“Tentunya dilakukan langkah-langkah pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan”,sambung Ayu.

Sementata itu, Kepala Dinas Kesehatan Manggarai dr Tommy Hermopan saat dikonfirmasi tidak bisa menjelaskan terkait dengan ketidakhadira Dokter Puskesmas Kenda. Menurutnya, Ia akan menindaklanjuti dan mencek kembali. “Saya akan cek ya”, kata Dokter Tomy, Senin 7 Oktober 2024 diruangan kerjanya.

Terpisah,Dokter Eka belum berhasil dikonfirmasi.Namun,media ini tetap berusaha untuk melakukan konfirmasi dihari berikutnya.

Tak Masuk Kantor, Dokter di Puskesmas Bangka Kenda Disorot Warga

Petanttnews.com- Warga menyoroti pelayanan kesehatan di Puskesmas Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i, Manggarai Nusa Tenggara Timur, NTT. Sorotan tajam warga beralasan karena salah satu Dokter Umum di Puskesmas itu, tidak pernah masuk kantor.

Kepala Puskesmas kenda Mikael Mor,A.Md saat diwawancara media, Senin(7/10/24) siang membenarkan hal itu.

Mikael Mor kepala Puskesmas Bangka Kenda menjelaskan ketidakhadiran Dokter Eka di Puskesmas Bangka Kenda tentu berdampak pada pelayanan kesehatan.

Karena selama ini, Dokter Eka juga belum ada surat resmi apakah dia cuti atau ada tugas lain, belum tau. Namun,selama ini dokter Eka tetap melayani semua masyarakat yang datang periksa secara online(Konsultasi online).

“Semua yang datang periksa tetap melalui konsultasi dokter. Walaupun secara online. Begitu juga pasien rujukan, tetap mengetahui dokter atau atas persetujuan dokter”, kata Mikael Mor di ruang kerjanya,Senin(7/10).

Ia juga mengakui bahwa ketidakhadiran dokter secara fisik di Puskesmas Bangka Kenda tentu sangat berdampak pada alokasi penerimaan insentif Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) bagi para Tenaga Kesehatan(Nakes).

“Secara aturan memang salah, namun kita akan tetap perbaiki ini ke depan.Terima kasih kepada teman-teman media yang sudah mengingatkan saya dengan hal ini”, cetus Mikael.

Tak sampai disitu, awak media mempertanyakan surat eligibilitas peserta BPJS(format rujukan) yang sudah dibuat oleh pihak puskesmas Bangka Kenda dimana sudah dibubuhi tanda tangan dokter Eka. Padahal, selama dua bulan dokter eka tidak pernah masuk kantor. Selain surat eligibilitas(format rujukan), data absensi juga tidak pernah ada nama dokter Eka.

“Kalau format rujukan dan absensi itu saya tidak tau. Karena itu ranahnya teman-teman teknis”,pungkas Mikael.

Informasi terkait ketidakhadiran dokter Eka selama dua bulan di Puskesmas Bangka Kenda juga dibenarkan oleh Skolastika Seliman, warga asal Dusun Kuar.

Ia membeberkan bahwa setiap kali berobat dan periksa selalu saja dilayani oleh bidan dan perawat. Sementara,ada jadwal dokter yang tertera dipapan informasi,namun tidak pernah kami dilayani dokter.

“Saya sering periksa dan berobat ke sana om.Tapi tidak pernah dilayani dokter.Kalau periksa,mereka selalu rujuk ke Rumah Sakit dr.Ben Mboy Ruteng.Dan surat rujukannya ada nama dan tanda tangan dokter”,jelas Skolastika saat di wawancara dirumahnya di kampung Kuar,Senin(7/10).

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Manggarai Gusti Ayu Agustina menjelaskan bahwa belum ada laporan resmi yang masuk.

“Iya kalau laporan resmi yang disampaikan puskesmas terkait dokter tidak ada ditempat, kami belum terinfo dari puskesmas.Tapi kalau laporan berdasarkan imputan data di puskesmas per september by sistem sesuai dengan data sistem by aplikasi”,terang Ayu,Senin(7/10).

Media ini juga mempertanyakan sistem pengawasan BPJS kesehatan terkait dugaan berbagai macam kecurangan dan modus yang dilakukan oleh para pihak dalam memanipulasi data saat mengkalim tagihan JKN.

“Kalau fungsi pengawasan tentunya kami lakukan,salah satunya kami lakukan supervisi dan audit. Artinya pada saat kami lakukan supervisi dan ditemukan ketidaksesuaian maka akan ada konsekuensi pengembalian oleh puskesmas”, pungkas Ayu.

“Tentunya dilakukan langkah-langkah pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan”,sambung Ayu.

Sementata itu, Kepala Dinas Kesehatan Manggarai dr Tommy Hermopan saat dikonfirmasi tidak bisa menjelaskan terkait dengan ketidakhadira Dokter Puskesmas Kenda. Menurutnya, Ia akan menindaklanjuti dan mencek kembali. “Saya akan cek ya”, kata Dokter Tomy, Senin 7 Oktober 2024 diruangan kerjanya.

Terpisah,Dokter Eka belum berhasil dikonfirmasi.Namun,media ini tetap berusaha untuk melakukan konfirmasi dihari berikutnya.***