Petanttnews.com, Ruteng – Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Manggarai turun ke lapangan untuk mengatur arus kendaraan di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Carep, Kabupaten Manggarai, Sabtu (9/8/2025).
Personel berjaga di titik rawan macet dan mengarahkan kendaraan agar antrean panjang tidak menutup akses jalan utama.
“Kami turunkan personel untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar meskipun antrean kendaraan cukup panjang. Fokusnya agar tidak terjadi penumpukan di titik-titik rawan macet,” ujar Dedi seorang anggota Satlantas Polres Manggarai di sela tugasnya.
Antrean panjang terjadi sejak pagi, mengular di area pengisian dan meluber hingga bahu jalan utama. Meski demikian, pihak SPBU memastikan stok Pertalite, Pertamax, dan Solar tetap aman.

Pengawas SPBU Carep, Gabriel Ampur, menyebut antrean dipicu kendala pasokan Pertalite dari Depot Reo selama dua hari terakhir, diduga akibat jadwal kapal pengangkut yang tidak tepat waktu.
“Selama dua hari terakhir ada kendala pemasukan dari Depot Reo untuk jenis BBM Pertalite, mungkin karena faktor kapal yang tidak tepat waktu masuk. Sementara Pertamax dan Solar berjalan aman,” ujarnya.
Gabriel menambahkan, antrean juga disebabkan kekosongan stok di SPBU Mena dan SPBU Mbaumuku. Ia menegaskan, jika suplai dari Depot Reo lancar, antrean panjang tidak akan terjadi.
Dalam kondisi normal, SPBU Carep menerima pasokan Pertalite antara 8–16 ton per hari, Pertamax 500 liter, dan Solar sekitar 8 ton.
Berdasarkan pantauan, kendaraan yang mengantre bervariasi, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum, hingga truk dan bus di jalur pengisian Solar. Petugas SPBU tampak sibuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi penumpukan.
Beberapa pengendara mengaku antrean seperti ini sudah biasa terjadi pada akhir pekan atau menjelang libur panjang.
“Biasanya hari Sabtu begini memang ramai. Kami dari desa sengaja isi penuh supaya tidak bolak-balik ke kota,” kata Jefri Nampu seorang sopir pikap.
Sejumlah pengendara lainnya juga menilai antrean bukan masalah besar, asalkan stok BBM tetap ada.
“Lebih baik antri daripada kehabisan. Kalau stok ada, semua senang,” tutur Sipri, seorang pengendara ojek.***